Gunardjo membantah pemberitaan media yang mengatakan kebakaran itu dipicu karena kebocoran gas. Bau gas yang menurut penumpang bus sempat tercium sebelum kebakaran adalah bau karet terbakar. “Saya beritahu itu bukan bau gas. Orang boleh menangkapnya sebagai bau gas. Tapi sekali lagi itu bukan bau gas,” katanya.
Gas yang dalam busway digunakan untuk sistem hidrolik masih dalam keadaan utuh usai kebakaran. Begitu pula dengan bahan bakar. Sebelum terjadi kebakaran bus sempat mengisi bahan bakar. “Gas masih dalam keadaan utuh, bahan bakar utuh,” katanya
Proses evakuasi menurut Gunardjo juga sudah sesuai prosedur. Begitu bus mogok pintu terbuka otomatis. Penumpang yang saat itu berjumlah sekitar 80 itu langsung keluar. Selang beberapa saat setelah penumpang berhamburan keluar timbul percikan api dan langsung terjadi kebakaran. “Setelah itu api dipadamkan. Dinas pemadam kebakaran juga ikut membantu,” katanya.
Sekarang proses terbakarnya busway dalam investigasi Polda Metro Jaya. Bus yang terbakar saat ini masih berada di lokasi. Bus itu nantinya tidak akan diperbaiki dan akan dicap sebagai produk gagal. "Bus itu tidak akan dioperasikan lagi,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar